Siapa Bilang Pinjaman Dana Cepat Cuma Trik Marketing?

By | May 17, 2020

Di tengah maraknya tawaran layanan pinjaman abal-abal, mulai dari yang datang di media sosial sampai lewat SMS marketing, mungkin banyak orang justru merasa khawatir kalau mendengar kata: pinjaman dana cepat. Apakah ini benar ada, modus penipuan, atau sekadar trik marketing semata supaya makin banyak orang tertarik mengajukan aplikasi?

Padahal, sebenarnya nggak selalu demikian. Era fintech atau financial technology yang mulai berjaya tiga tahun belakangan adalah inovasi baru dalam sektor jasa keuangan yang memungkinkan semua orang untuk mendapatkan akses kredit atau pinjaman dengan mudah. Terutama orang-orang yang belum terjangkau atau mendapat akses kredit dari perbankan. 

Dengan kata lain, pinjaman dana cepat bukanlah ilusi apalagi sekadar trik marketing, kalau kamu tahu cara atau di mana mendapatkan layanannya yang tepat, terpercaya, dan bisa terbukti valid. Pada umumnya, fintech menawarkan layanan pinjaman dana cepat berbasis online lewat platform situs atau aplikasi yang dapat didownload di Google Play Store atau App Store, contohnya Kredivo

Namun, supaya lebih aman, jika tertarik menggunakan jasa fintech pinjaman dana cepat, kamu sebaiknya mengecek dulu di situs OJK mengenai daftar fintech yang legal dan sudah terdaftar sebelum mencarinya di Google atau Google Play Store dan App Store. Sebab sekarang, banyak juga fintech ilegal atau abal-abal yang kerap mencatut logo OJK dalam situs atau aplikasinya. 

Beragam Jenis Fintech

Nah, per 19 Februari 2020, OJK mencatat total ada 161 fintech yang sudah terdaftar dan bisa digunakan oleh masyarakat. Yang perlu diingat, fintech yang terdaftar ini jenisnya beragam. Begitu juga dengan jenis pinjaman yang ditawarkan beserta tingkat suku bunganya. Ada yang menawarkan pinjaman untuk modal usaha, ada yang menawarkan pinjaman untuk berbagai kebutuhan, dan ada juga yang menawarkan pinjaman dana cepat dan kredit/cicilan barang sekaligus seperti Kredivo. 

Kredivo adalah fintech yang terbilang unik karena layanannya all in one dan serupa dengan kartu kredit perbankan. Nggak cuma itu, maksimal limit yang diberikan Kredivo juga besar, lho. Bisa sampai Rp 30 juta bagi user Premium yang memenuhi kriteria. Fintech yang sudah beroperasi sejak tahun 2018 ini awalnya menawarkan layanan berupa pay later dalam 30 hari tanpa bunga dan cicilan barang s.d 12 bulan di berbagai e-commerce populer yang ada di Indonesia seperti Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak. 

Namun, seiring berjalannya waktu, Kredivo juga meluncurkan layanan pinjaman dana cepat secara resmi melalui aplikasinya yang bisa digunakan oleh nasabahnya untuk mencairkan limit menjadi pinjaman untuk berbagai kebutuhan. Layanan ini terbagi menjadi dua jenis: pinjaman mini dan pinjaman jumbo. Pinjaman mini diperuntukkan bagi pengguna Kredivo yang mau pinjam dana dalam jumlah kecil, mulai dari 500 ribu dalam tempo 30 hari dengan suku bunga 2,95% dan biaya admin sebesar 6%.

Kalau butuh pinjaman dalam jumlah besar, pengguna bisa memanfaatkan fitur pinjaman jumbo yang minimal pengajuannya mulai dari 1 juta ke atas, dengan opsi tenor 3/6 bulan. Baik pinjaman mini atau pinjaman jumbo memiliki besaran bunga dan biaya admin yang sama. Dengan pinjaman jumbo, pengguna bisa mengajukan pinjaman sampai dua digit sesuai dengan jumlah limit yang dimilikinya untuk tenor 6 bulan. Misalnya kamu adalah pengguna Premium Kredivo yang mendapat limit sebesar Rp 25 juta. Sementara yang tersedia untuk tenor 6 bulan pada akunmu adalah Rp 15 juta. Ini artinya, pinjaman maksimal yang dapat kamu ajukan di Kredivo adalah 15 juta dalam tempo maksimal 6 bulan. 

Tips Ajukan Pinjaman Dana Cepat Lewat Fintech

Dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan fintech untuk bisa kredit atau mendapat pinjaman dana, perlu diingat bahwa pinjaman atau kredit tetaplah sebuah beban pada anggaran keuangan. Jadi, meski daftar dan mengajukannya mudah, pinjam dana atau kredit ke fintech sebaiknya tidak dilakukan jika jumlah utang yang kamu miliki saat ini masih banyak. 

Fintech dapat sangat membantu di kala darurat asalkan penggunaannya bijak. Sebaliknya, jika digunakan asal-asalan dan tanpa pertimbangan, tentu saja bisa bikin repot keuangan. Penting untuk diketahui bahwa setiap fintech menerapkan tingkat suku bunga yang berbeda-beda. Ada yang harian, ada yang bulanan. Ada yang flat, ada yang mengambang. 

Ketika kamu ingin menggunakan fintech, bukan hanya mengecek apakah fintech tersebut sudah terdaftar di OJK atau belum saja yang penting, tapi juga informasi perihal suku bunga dan opsi tenor. Sebab dua hal inilah yang akan menjadi penentu besar kecilnya angsuran atau jumlah pinjaman yang harus kamu kembalikan. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *